Tuesday, February 28, 2006

titik-titik cerita

Nanti, bila kau melihat bulan dan redup malam, bintang dan kerlipnya, matari dan awan yang bercanda tentang ini giliran siapa tuk keringkan cucian para nyonya, kau akan tahu bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri, dan kau telah meloloskannya di bak cucian kemarin.
----
Tidak pernah nyaman kehilangan jantung mu, apalagi pagi-pagi, serasa kau habis kerampokan. Dan bagaimana bila kau tahu semalam memang salahmu, sengaja mabok-mabokan dan sembarangan menjual cinta, yah sama saja dengan ginjal ditukar dengan segepok uang monopoli. Atau sapi ditukar biji kacang polong. Ah, semuanya memang betul-betul omong kosong.
----
Ini kembali malam, dan angin pun mati. Sekitarmu tidak ada yang gemerisik, lalu kau layangkan pandang pada siapa? Bahkan punggungmu saja tak bisa masuk dalam jangkauanmu.

No comments: